Monday, April 28, 2014

Sejarah Lahirnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka)

Sejarah Lahirnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
Bicara GAM (Gerakan Aceh Merdeka), mau tak mau, harus bicara kelahiran negara Republik Indonesia. Sebab, dari situlah kisah gerakan menuntut kemerdekaan dimulai. Lima hari setelah RI diproklamasikan, Aceh menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap kekuasaan pemerintahan yang berpusat di Jakarta. Dibawah Residen Aceh, yang juga tokoh terkemuka, Tengku Nyak Arief, Aceh menyatakan janji kesetiaan, mendukung kemerdekaan RI dan Aceh sebagai bagian tak terpisahkan. Pada 23 Agustus 1945, sedikitnya 56 tokoh Aceh berkumpul dan mengucapkan sumpah. ”Demi Allah, saya akan setia untuk membela kemerdekaan Republik Indonesia sampai titik darah saya yang terakhir.”
Kecuali Mohammad Daud Beureueh, seluruh tokoh dan ulama Aceh mengucapkan janji itu. Pukul 10.00, Husein Naim dan M Amin Bugeh mengibarkan bendera di gedung Shu Chokan (kini, kantor gubernur). Teuku Nyak Arief Gubernur di bumi Serambi Mekkah.
Tetapi, ternyata tak semua tokoh Aceh mengucapkan janji setia. Mereka para hulubalang, prajurit di medan laga. Prajurit yang berjuang melawan Belanda dan Jepang. Mereka yakin, tanpa RI, mereka bisa mengelola sendiri negara Aceh. Inilah kisah awal sebuah gerakan kemerdekaan. Motornya adalah Daud Cumbok. Markasnya di daerah Bireuen. Tokoh-tokoh ulama menentang Daud Cumbok. Melalui tokoh dan pejuang Aceh, M. Nur El Ibrahimy, Daud Cumbok digempur dan kalah. Dalam sejarah, perang ini dinamakan perang saudara atau Perang Cumbok yang menewaskan tak kurang 1.500 orang selama setahun hingga 1946. Tahun 1948, ketika pemerintahan RI berpindah ke Yogyakarta dan Syafrudin Prawiranegara ditunjuk sebagai Presiden Pemerintahan Darurat RI (PDRI), Aceh minta menjadi propinsi sendiri. Saat itulah, M. Daud Beureueh ditunjuk sebagai Gubernur Militer Aceh.
Oleh karena kondisi negara terus labil dan Belanda merajalela kembali, muncul gagasan melepaskan diri dari RI. Ide datang dari dr. Mansur. Wilayahnya tak cuma Aceh. Tetapi, meliputi Aceh, Nias, Tapanuli, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkalis, Indragiri, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Minangkabau. Daud Beureueh menentang ide ini. Dia pun berkampanye kepada seluruh rakyat, bahwa Aceh adalah bagian RI. Sebagai tanda bukti, Beureueh memobilisasi dana rakyat. Setahun kemudian, 1949, Beureueh berhasil mengumpulkan dana rakyat 500.000 dolar AS. Uang itu disumbangkan utuh buat bangsa Indonesia. Uang itu diberikan ABRI 250 ribu dolar, 50 ribu dolar untuk perkantoran pemerintahan negara RI, 100 ribu dolar untuk pengembalian pemerintahan RI dari Yogyakarta ke Jakarta, dan 100 ribu dolar diberikan kepada pemerintah pusat melalui AA Maramis. Aceh juga menyumbang emas lantakan untuk membeli obligasi pemerintah, membiayai berdirinya perwakilan RI di India, Singapura dan pembelian dua pesawat terbang untuk keperluan para pemimpin RI. Saat itu Soekarno menyebut Aceh adalah modal utama kemerdekaan RI.
Setahun berlangsung, kekecewaan tumbuh. Propinsi Aceh dilebur ke Propinsi Sumatera Utara. Rakyat Aceh marah. Apalagi, janji Soekarno pada 16 Juni 1948 bahwa Aceh akan diberi hak mengurus rumah tangganya sendiri sesuai syariat Islam tak juga dipenuhi. Intinya, Daud Beureueh ingin pengakuan hak menjalankan agama di Aceh. Bukan dilarang. Beureueh tak minta merdeka, cuma minta kebebasan menjalankan agamanya sesuai syariat Islam. Daud Beureueh pun menggulirkan ide pembentukan Negara Islam Indonesia pada April 1953. Ide ini di Jawa Barat telah diusung Kartosuwiryo pada 1949 melalui Darul Islam. Lima bulan kemudian, Beureueh menyatakan bergabung dan mengakui NII Kartosuwiryo. Dari sinilah lantas Beureueh melakukan gerilya. Rakyat Aceh, yang notabene Islam, mendukung sepenuhnya ide NII itu. Tentara NII pun dibentuk, bernama Tentara Islam Indonesia (TII). Lantas, terkenallah pemberontakan DI/TII di sejumlah daerah. Beureueh lari ke hutan. Cuma, ada tragedi di sini. Pada 1955 telah terjadi pembunuhan masal oleh TNI. Sekitar 64 warga Aceh tak berdosa dibariskan di lapangan lalu ditembaki. Aksi ini mengecewakan tokoh Aceh yang pro-Soekarno. Melalui berbagai gejolak dan perundingan, pada 1959, Aceh memperoleh status propinsi daerah istimewa.
Beureueh merasa dikhianati Soekarno. Bung Karno tidak mengindahkan struktur kepemimpinan adat dan tak menghargai peranan ulama dalam kehidupan bernegara. Padahal, rakyat Aceh itu sangat besar kepercayaannya kepada ulama. Gerilya dilakukan. Tetapi, Bung Karno mengerahkan tentaranya ke Aceh. Tahun 1962, Beureueh dibujuk menantunya El Ibrahimy agar menuruti Menhankam AH Nasution untuk menyerah. Beureueh menurut karena ada janji akan dibuatkan UU Syariat Islam bagi rakyat Aceh (baru terwujud tahun 2001).
GAM lahir di era Soeharto. Saat itu, sedang terjadi industrialisasi di Aceh. Soeharto benar-benar mencampakkan adat dan segala penghormatan rakyat Aceh. Efek judi melahirkan prostitusi, mabuk-mabukan, bar, dan segala macam yang bertentangan dengan Islam dan adat rakyat Aceh. Kekayaan alam Aceh dikuras melalui pembangunan industri yang dikuasai orang asing melalui restu pusat. Sementara rakyat Aceh tetap miskin. Pendidikan rendah, kondisi ekonomi sangat memprihatinkan. Melihat hal ini, Daud Beureueh dan tokoh tua Aceh yang sudah tenang kemudian bergerilya kembali untuk mengembalikan kehormatan rakyat, adat Aceh dan agama Islam. Pertemuan digagas tahun 1970-an. Mereka sepakat meneruskan pembentukan Republik Islam Aceh, yakni sebuah negeri yang mulia dan penuh ampunan Tuhan. Kini mereka sadar, tujuan itu tak bisa tercapai tanpa senjata. Lalu diutuslah Zainal Abidin menemui Hasan Tiro yang sedang belajar di Amerika. Pertemuan terjadi tahun 1972 dan disepakati Tiro akan mengirim senjata ke Aceh. Zainal tak lain adalah kakak Tiro. Sayang, senjata tak juga dikirim hingga Beureueh meninggal. Hasan Asleh, Jamil Amin, Zainal Abidin, Hasan Tiro, Ilyas Leubee, dan masih banyak lagi berkumpul di kaki Gunung Halimun, Pidie. Di sana, pada 24 Mei 1977, para tokoh eks DI/TII dan tokoh muda Aceh mendirikan GAM. Selama empat hari bersidang, Daud Beureueh ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi. Sementara Hasan Tiro yang tak hadir dalam pendirian GAM itu ditunjuk sebagai wali negara. GAM terdiri atas 15 menteri, empat pejabat setingkat menteri dan enam gubernur. Mereka pun bergerilya memuliakan rakyat Aceh, adat, dan agamanya yang diinjak-injak Soeharto.
Miliki Pabrik Senjata dan Berlatih di Libia
Setelah didirikan, GAM mendapat dukungan rakyat. Hubungan dengan dunia internasional terus dibangun. Kekuatan bersenjata pun disusun. Berapa anggota GAM, bagaimana kekuatannya, jaringan internasionalnya, dan dananya?
Masih ingat deadline maklumat pemerintah 12 Mei 2003 lalu. Hingga batas waktu ultimatum, pemerintah tak juga mengeluarkan keputusan sebagai tanda awal operasi militer ke Aceh. Konon, saat itu pemerintah menghitung kekuatan TNI di sana. Ada kekhawatiran, TNI bakal dilibas GAM melalui perang gerilya. Secara tidak langsung, kabar ini menyiratkan ketangguhan kekuatan bersenjata GAM. Sesungguhnya jumlah anggota GAM itu sebagian besar rakyat Aceh. Filosofinya begini. Jika rakyat terus ditindas, maka seluruh rakyat itu akan bangkit melawan. Dan, hal seperti inilah yang terjadi di bumi Serambi Mekah itu. Perlawanan GAM mendapat simpati luar biasa dari rakyat Aceh. Rakyat yang lama ternista dan teraniaya. Sambil berkelakar, Panglima Tertinggi GAM dan Wakil Wali Negara Aceh Tengku Abdullah Syafei (alm) sempat mengatakan, bayi-bayi warga Aceh telah disediakan senjata AK-47 oleh GAM. Mereka akan dididik dan dilatih sebagai tentara GAM dan segera pergi berperang melawan TNI.
Sejatinya, basis perjuangan GAM dilakukan dalam dua sisi, diplomatik dan bersenjata. Jalur diplomasi langsung dipimpin Hasan Tiro dari Swedia. Opini dunia dikendalikan dari sini. Sementara basis militer dikendalikan dari markasnya di perbatasan Aceh Utara-Pidie. Seluruh kekuatan GAM dioperasikan dari tempat ini. Termasuk, seluruh komando di sejumlah wilayah di Aceh dan di beberapa negara seperti Malaysia, Pattani (Thailand), Moro (Filipina), Afghanistan, dan Kazakhstan. Tetapi, kerap GAM menipu TNI dengan cara mengubah-ubah tempat markas utamanya. Di seluruh Aceh, GAM membuka tujuh komando, yaitu komando wilayah Pase Pantebahagia, Peurulak, Tamiang, Bateelik, Pidie, Aceh Darussalam, dan Meureum. Masing-masing komando dibawahi panglima wilayah.
Sejak berdiri tahun 1977, GAM dengan cepat melakukan pendidikan militer bagi anggota-anggotanya. Setidaknya tahun 1980-an, ribuan anak muda dilatih di camp militer di Libia. Saat itu, Presiden Libia Mohammar Khadafi mengadakan pelatihan militer bagi gerakan separatis dan teroris di seluruh dunia. Hasan Tiro berhasil memasukkan nama GAM sebagai salah satu peserta pelatihan. Pemuda kader GAM juga berhasil masuk dalam latihan di camp militer di Kandahar, Afghanistan pimpinan Osama bin Laden. Gelombang pertama masuk tahun 1986, selanjutnya terus dilakukan hingga akhir 1990. Selama DOM, pengiriman tersendat. Tetapi, angkatan 1995-1998 sudah mendapat latihan intensif. Ketika DOM dicabut, prajurit dari Libia ini ditarik ke Aceh. Jumlahnya sekitar 5.000 personel dan dijadikan pasukan elite GAM (semacam Kopassus). Jalur ke Libia memang agak mudah. Dari Aceh, para pemuda Aceh itu dikirim melalui Malaysia lalu menuju Libia. Jalur lainnya dari Aceh lalu ke Thailand menuju Afghanistan dan melanjutkan ke Libia. Dari jalur ketiga, yakni melalui Aceh menuju Filipina Selatan dan ke Libia. Tiga jalur penting ini hampir selalu lolos dari jangkauan petugas imigrasi, polisi, dan patroli TNI-AL. Di era Syafei hingga sekarang dipegang Muzakkir Manaf, personel GAM terdiri atas pasukan tempur, intelijen, polisi, pasukan inong baleh (pasukan janda korban DOM) dan karades (pasukan khusus) serta Lasykar Tjut Nyak Dien (tentara wanita). Wakil Panglima GAM Wilayah Pase Akhmad Kandang (alm) pernah mengklaim, jumlah personel GAM 70 ribu. Anggota GAM 490 ribu. Jumlah itu termasuk jumlah korban DOM 6.169 orang.
Sumber resmi Mabes TNI cuma menyebut sekitar enam ribu orang. Mantan Menhan Machfud MD menyebut 4.869 personel. Dari jumlah itu, 804 di antaranya dididik di Libia dan 115 dilatih di Filipina — Moro. Persediaan senjatanya terdiri atas pistol, senapan, GLM, mortir, granat, pelontar granat, pelontar roket, RPG, dan bom rakitan. Jenis senapan di antaranya AK-47, M-16, FN, Colt, dan SS-1. Dari mana persenjataan itu diperoleh? Ada jalur internasional yang menyuplainya. Sejumlah negara disebut antara lain, gerakan separatis Pattani Thailand, Malaysia, gerakan Islam Moro Filipina, eks pejuang Kamboja, gerakan separatis Sikh India, gerakan Elan Tamil, dan Kazhakstan serta Libia dan Afghanistan. GAM juga membuat pabrik senjata. Di antaranya, di Kreung Sabe, Teunom — Aceh Barat — dan di Lhokseumawe dan Nisau-Aceh Utara serta di Aceh Timur. Jenis senjata yang diproduksi seperti bom, amunisi, senjata laras panjang dan pendek, pabrik senjata ini bisa dibongkar pasang sesuai dengan kondisi medan. Jika akan diserbu TNI, pabrik senjata telah dipindahkan ke daerah lain. Para ahli senjata disekolahkan ke Afghanistan dan Libia.
Senjata-Senjata GAM juga berasal dari Jakarta dan Bandung. Pasar gelap senjata ini dilakukan oleh oknum TNI dan Polri yang haus kekayaan. Bagi GAM, asal ada senjata, uang tidak masalah. Sebab, faktanya GAM ternyata memiliki sumber dana yang sangat besar. Jumlah pembelian ke oknum TNI/Polri ini bisa trilyunan rupiah. Sebuah penggerebekan tahun 2000 oleh Polda Metro Jaya sempat menemukan kuitansi Rp 3 milyar untuk pembelian senjata GAM di pasar gelap dari oknum TNI. Kini, senjata yang dimiliki TNI juga dimiliki GAM. Yang tak dimiliki GAM adalah senjata berat. Sebab, sifatnya yang lamban. Prinsip GAM, senjata itu harus memiliki mobilitas tinggi, mudah dibawa ke mana-mana. Sebab, strategi perangnya yang hit and run. GAM bahkan mengaku memiliki senjata yang lebih modern daripada TNI. Misalnya, senjata otomatis yang dimiliki para karades. Senjata otomatis, berbentuk kecil mungil itu bisa tahan berhari-hari dalam air. Anggota karades inilah yang biasa menyusup ke kota-kota dan menyergap anggota TNI/Polri yang teledor.
Membeli senjata tentu dengan uang melimpah. Sebab, harganya yang tak murah. Lantas, dari mana mereka mendapatkan dana? GAM memiliki donatur tetap dari pengusaha-pengusaha Aceh yang sukses di luar negeri. Di antaranya, di Thailand, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Eropa. Dana juga didapatkan dari sumbangan wajib yang diambil dari perusahaan-perusahaan lokal dan multinasional di Aceh. Sebagai gambaran, tahun 2000 lalu, GAM meminta sumbangan wajib kepada seorang pengusaha lokal bernama Tengku Abu Bakar sebesar Rp 100 juta. Abu Bakar diberi surat berkop Neugara Atjeh-Sumatera tertanggal 15 Februari 2000 yang ditandatangani oleh Panglima GAM Wilayah Aceh Rajek Tengku Tarzura. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah menyebut Pupuk Iskandar Muda pernah menyetor Rp 10 milyar ke GAM untuk biaya keamanan. GAM kerap melakukan gangguan bila tidak mendapatkan sumbangan wajib tersebut. Makanya, setiap bulan, GAM mendapat upeti dari para pengusaha ”sahabat GAM” itu. Sistem komunikasi GAM juga sangat canggih. Sistem komunikasi berlapis dilakukan GAM sebagai benteng pertahanan dan propaganda. Selain handytalky, GAM juga memiliki radio tranking, radar dan telepon satelit. GAM juga memiliki penyadap telepon. Acap kali gerakan TNI/Polri dimentahkan aksi-aksi penyadapan ini. Penggerebekan sering kali gagal total.
Sistem organisasinya yang disusun dengan sistem sel juga membantu GAM survive. Tidak mudah menemukan markas GAM. Meski, ada sebagian anggota GAM yang ditangkap. Antara anggota dan pejabat satu dengan yang lain kadang tidak berhubungan, tidak saling mengenal. Ketua Umum Forum Perjuangan dan Keadilan Rakyat Aceh (FOPKRA) Shalahuddin Al Fatah menuturkan, sejak zaman Belanda, rakyat Aceh memang tidak pernah menang. Tetapi, rakyat Aceh tidak pernah ditaklukkan. Fakta sejarah pula, gerakan rakyat Aceh menentang pusat tidak pernah menang. Tetapi, TNI tidak pernah bisa menaklukkan mereka.
Sumber: Tentang aceh

Saturday, April 26, 2014

Software QXDM 3.12 2012 mempeprcepat modem


Bagi pengguna internet mobile broadband dengan perangkat modem yang dilengkapi antena external, mungkin akan berusaha untuk mengarahkan antenanya ke BTS provider agar transmit dan receive data lebih terfokus. Khusus untuk modem yang menggunakan chips qualcomm bisa menggunakan software QXDM ( Qualcomm Extensible Diagnostic Monitor ) yang dipadukan dengan QPST ( Qualcomm Products Support Tools ).
Umumnya vendor cdma hampir mayoritas menggunakan chips qualcomm, Jadi merk modem atau hand set cdma yang banyak beredar dipasaran bisa dipastikan sebagian besar menggunakan chips qualcomm pada kontruksinya.
Download QXDM
Download QPST
Langkah-langkah menggunakan software QXDM dan QPSK : 
1. Install QPST, setelah itu  install QXDM
2. Matikan software modem agar port tidak crash dengan QXDM
3. Buka Device Manager, lihat port diagnostic modem , Port berapa?


4. Buka QPST Configuration, pilih port diagnostic. uncheck  “show serial and usb/qc diagnostics port only” jika port tidak muncul.


5. Buka QXDM Professional,  options > communications, pilih port yang sudah di set di QPST Configuration.

6. Pilih Menu View - Klik New - Klik CDMA - Klik CDMA POWER


7. Cara membaca grafik diatas sangat mudah. Lihat aja grafik yang warnanya biru ( RX Power ).
- 100dB = miskin sinyal 
- 70 dB = bagus 
- 40 dB = bagus sekali  
- 75 = sudah beruntung
Sudah Paham ??

Thursday, April 24, 2014

Membuat Antena Jaringan Internet

Antena Peguat Signal wifi,3G GSM/CDMA
Peralatan & Cara pembelian :
  1.  Pipa PVC 3″(9 cm) Bisa dibeli ditoko bangunan terdekat , harga per meter nya Rp 20.000 s/d Rp 30.000 , yang kita butuhkan hanya 30cm.
  2. Alumunium Foil , kalo saya beli sih di borma deket rumah. harga Rp 30.000 per gulung , bisa dipakai untuk membuat antena ini 10 buah.
  3. Lem (perekat) ,saya disini menggunakan lem paralon (sisa betulin pompa air dirumah)
Perlengkapan :
  1. Gergaji paralon ( kalo saya minta potong langsung 30cm di toko bangunannya.)
  2. Gunting
  3. Penggaris
  4. Obeng ( disini saya pakai untuk memberi lubang pada pipa pvc dengan cara dipanaskan obengnya )
Langkah-langkah pembuatan :
  1. Gergaji pipa pvc sepanjang 30cm 
  2. Berilah lubang pada Pipa pvc dengan jarak 4cm dari ujung pipa, besar lubang disesuaikan dengan ujung konektor USB.
  3. Potonglah alumunium foil sesuai dengan panjang pipa pvc (sehingga pipa pvc seluruhnya terlapisi alumunium foil)
  4. Tempelkan alumunium foil tersebut ke pipa pvc(seperti gambar diatas)
Cukup mudah kan ???
Cara pemakaiannya :
  1. Pasangkan USB Modem pada Pipa PVC yang kita buat tadi (seperti contoh gambar dibawah ini)
Cara setting :
Perhatikan gambar diatas, pada lingkarang kuning adalah BTS di daerah rumah saya.. nah.. arahkan antena tersebut sampai seperti gambar diatas. dah buktikan hasil signalnya..
Hasil Signal yang didapat :
 Gambar diatas adalah signal yang didapat sebelum menggunakan antena ini.
Gambar diatas Gambar diatas adalah signal yang didapat setelah menggunakan antena  ini.
Berdasarkan gambar diatas terbukti khasiat dari antena tersebut, dapat menaikan 49% signal.

Cara membuat Antena jaringan untuk modem

Cara menguatkan sinyal Modem 3G dengan menggunakan sendok. tips ini saya dapat dari kaskus yang di posting oleh user “MamaLikay”. Tips ini hasil dari modifikasi MamaLikay sendiri yang awalnya sempat pusing melihat jaringan dirumahnya yang sangat lelet. Sebenarnya sebelum menggunakan bantuan sendok kecil ini, dia juga udah mendapatkan sinyal HSDPA, namun untuk mendownload masih sangat mengecewakan. Dan entah dari ide mana dia dapat, dia mencoba barang yang ada dirumahnya terutama sendok dan 2 tutup kaleng yang beda ukuran.. 

Persiapan:
  1. Modem
  2. Sendok
  3. Kabel usb yang panjang
  4. Kaleng berukuran besar Dan berukuran kecil,seperti terdapat pada gambar di bawah ini…

Hasil Download sebelum pake antena sendok:
Hasil Download setelah pakai antena sendok:
Nah itu dia hasilnya…
NB: Saya Sudah Coba,Dan hasil nya sangat memuaskan…
Pencarian Dengan Kata Kunci
  • Cara membuat antena modem
  • Cara menguat kan sinyal modem 3G
  •  Cara cara membuat jaringan Modem
  • Membuat Antena Jaringan Internet

Paket Internet 3, Cara Daftar dan Aktifasi Terbaru

Daftar paket internet 3 (Tri), cara daftar dan cara aktifasi terbaru. Bagi para pengguna katu 3 yang masih awam mengenai cara  melakukan pendaftaran paket internetnya, disini Portal Mint akan memberikan informasi tentang jenis-jenis Paket Internet Tri serta cara mendaftar hingga aktifasinya.

Internet 3, paket internet Tri

Berikut ini layanan internet yang disediakan oleh operator Tri (3):

1. Paket Always On (AON)
Layanan paket ini cocok untuk pengguna Smartphone dengan kebutuhan akses internet ringan, karena layananya hanya terbatas untuk mengakses 11 situs populer seperti Google, Facebook, Twitter, Kaskus, Detik, Kompas, Okezone, Vivanews, Klik BCA, Twitter Mobile, Toko Bagus, dan layanan chatting seperti Facebook Messenger, YM, AOL,ICQ, GTalk, dan MSN tanpa adanya biaya tambahan. Bukan hanya itu saja, pengguna juga akan mendapatkan bonus tambahan berupa kuota akses internet.Cara daftar dan aktifasinya:

  • 1 bulan (Rp. 10.ooo) dengan bonus kuota 50 MB/bulan, caranya Ketik *234*1*1#
  • 6 bulan (Rp. 35.ooo) dengan bonus kuota 300 MB/bulan, caranya Ketik *1*2#
  • 12 bulan (Rp. 50.ooo) dengan bonus kuota 600 MB/bulan, caranya Ketik *234*1*3#

2. Paket Kuota ++
Layanan paket ini tersedia dalam dua pilihan, yaitu paket Kuota ++ Regular dan paket Kenyang Download (00.00 – 06.00 WIB). Cara pendaftaran dan aktifasinya

              Paket Kuota ++ Regular

  • Kuota 100 MB tarif Rp. 5.000, caranya Ketik *234*2*1*#
  • Kuota 700 MB tarif Rp. 35.000, caranya Ketik *234*2*1*2#
  • Kuota 1.25 GB tarif Rp. 50.000, caranya Ketik *234*2*1*3#
  • Kuota 3 GB tarif Rp. 100.000, caranya Ketik *234*2*1*4#

              Kuota Kenyang Download

  • Kuota 500 MB tarif Rp. 5.000, caranya Ketik *234*2*2*1#
  • Kuota 1.5 GB tarif Rp. 10.000, caranya Ketik *234*2*2*2#
  • Kuota 10 GB tarif Rp. 50.000, caranya *234*2*2*3#

3. Paket Regular
Paket ini masa aktifnya sampai dengan 30 hari dan tersedia banyak macamnya. berikut cara daftarnya dan daftar harga.
  • Kuota 500 MB tarif Rp. 35.000, caranya Ketik *234*3*1#
  • Kuota 1 GB tarif Rp. 50.000, caranya Ketik *234*3*2#
  • Kuota 2 GB tarif Rp. 75.000, caranya Ketik *234*3*3#
  • Kuota 5 GB tarif Rp. 125.000, caranya Ketik *234*3*4#
  • Penambahan saat Kuota paket habis, ketik *234*3*5#
Demikianlah mengenai cara daftar paket internet 3, serta jenis-jenis paketnya. Semoga bermanfaat. 

Paket Internet 3, Cara Daftar dan Aktifasi Terbaru

Daftar paket internet 3 (Tri), cara daftar dan cara aktifasi terbaru. Bagi para pengguna katu 3 yang masih awam mengenai cara  melakukan pendaftaran paket internetnya, disini Portal Mint akan memberikan informasi tentang jenis-jenis Paket Internet Tri serta cara mendaftar hingga aktifasinya.

Internet 3, paket internet Tri

Berikut ini layanan internet yang disediakan oleh operator Tri (3):

1. Paket Always On (AON)
Layanan paket ini cocok untuk pengguna Smartphone dengan kebutuhan akses internet ringan, karena layananya hanya terbatas untuk mengakses 11 situs populer seperti Google, Facebook, Twitter, Kaskus, Detik, Kompas, Okezone, Vivanews, Klik BCA, Twitter Mobile, Toko Bagus, dan layanan chatting seperti Facebook Messenger, YM, AOL,ICQ, GTalk, dan MSN tanpa adanya biaya tambahan. Bukan hanya itu saja, pengguna juga akan mendapatkan bonus tambahan berupa kuota akses internet.Cara daftar dan aktifasinya:

  • 1 bulan (Rp. 10.ooo) dengan bonus kuota 50 MB/bulan, caranya Ketik *234*1*1#
  • 6 bulan (Rp. 35.ooo) dengan bonus kuota 300 MB/bulan, caranya Ketik *1*2#
  • 12 bulan (Rp. 50.ooo) dengan bonus kuota 600 MB/bulan, caranya Ketik *234*1*3#

2. Paket Kuota ++
Layanan paket ini tersedia dalam dua pilihan, yaitu paket Kuota ++ Regular dan paket Kenyang Download (00.00 – 06.00 WIB). Cara pendaftaran dan aktifasinya

              Paket Kuota ++ Regular

  • Kuota 100 MB tarif Rp. 5.000, caranya Ketik *234*2*1*#
  • Kuota 700 MB tarif Rp. 35.000, caranya Ketik *234*2*1*2#
  • Kuota 1.25 GB tarif Rp. 50.000, caranya Ketik *234*2*1*3#
  • Kuota 3 GB tarif Rp. 100.000, caranya Ketik *234*2*1*4#

              Kuota Kenyang Download

  • Kuota 500 MB tarif Rp. 5.000, caranya Ketik *234*2*2*1#
  • Kuota 1.5 GB tarif Rp. 10.000, caranya Ketik *234*2*2*2#
  • Kuota 10 GB tarif Rp. 50.000, caranya *234*2*2*3#

3. Paket Regular
Paket ini masa aktifnya sampai dengan 30 hari dan tersedia banyak macamnya. berikut cara daftarnya dan daftar harga.
  • Kuota 500 MB tarif Rp. 35.000, caranya Ketik *234*3*1#
  • Kuota 1 GB tarif Rp. 50.000, caranya Ketik *234*3*2#
  • Kuota 2 GB tarif Rp. 75.000, caranya Ketik *234*3*3#
  • Kuota 5 GB tarif Rp. 125.000, caranya Ketik *234*3*4#
  • Penambahan saat Kuota paket habis, ketik *234*3*5#
Demikianlah mengenai cara daftar paket internet 3, serta jenis-jenis paketnya. Semoga bermanfaat. 

Friday, April 18, 2014

Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh

Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh

Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pidie: Angkasa Muda, 2000).
Terjemahannya; Bangsa Aceh adalah satu bangsa yang membangun negeri di sebelah barat Pulau Ruja (Sumatera). Bangsa ini asalnya dari bangsa Achemenia, bangsa Achemenis berasal dari sebuah bukit Kaukasus di Eropa Tengah. Bangsa Achemenia hidup sekitar 2500 Tahun sebelum Masehi. Bangsa Achemenia satu bangsa yang suka merantau, sampai bangsa ini tersebar di seluruh Asia, Afrika, Eropa dan juga Pulau Ruja. Satu keturunan pindah ke tanah Persia, kemudian menjadi bangsa Persia, yang satu suku lagi pindah ke Pulau Ruja, kemudian lahir bangsa Aceh. Bangsa Aceh pertama sekali berasal dari bangsa Achemenia-Parsia-Acheh). Tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, jika kemudian kita temukan akar sejarah migrasi manusia dari Persia, bahkan sebelum Raja Darius (521-486 Sebelum Masehi) yang menguasai Persia, konon beragama Zoroasther. Raja ini menyebarkan sayap pemerintahannya sampai Eropa, Anatolia, Mesir, Mesopotamia, dan India Barat.
Dalam buku A History of World Societies disebutkan bahwa: “They had created “world empire” encompassing of the oldest and most honored kingdoms and peoples of the ancient Near East.” Jadi, ada benarnya bahwa penggalan lagu Rafly di atas, yaitu “Beek tabeoh kada wangsa meutuwah; turounan meugah meuri-ri wangsa; khujja ngoen majja lakap geupajah; turoenan meugah dorius raja”. Sampai sekarang, bukti sejarah ini memang masih mengundang sejumlah tanda tanya. Sebab, di dalam sejarah, selalu disebutkan nama Parsia di dalam sejarah Aceh, namun jarang yang bisa menarik kembali kemana arah sejarah Aceh sebelum Masehi atau sebelum Islâm datang ke daerah ini. Pada masa Darius dan anaknya Xerxes (486-464 Sebelum Masehi), mereka telah membangun suatu monarki kekuasaan, yang ternyata telah disebutkan sebagai “world empire” (kerajaan dunia) hingga menjadi cikal bakal beberapa kerajaan di Timur Tengah.

Kemudian Jamuda dan Lilawangsa menulis: hon teuka di tanoh Parsi (Iran-Irak jinoe). Sabab musabab neueuka sampoe roh neumeunanggroe lam pulo ruja. Bak zameun Raja Dorius neumat keurajeun di Parsia, lam masa nyang kuasa keurajeun Raja Dorius luah lagoina mulai di Meuser troh u Hindi ngan lam pula Ruja. Lam masa nyan keu wangsa-ureung bako-bako di nanggroe Parsia neujak duek u nanggroe blah barat pulo Ruja nyang dudoe neulakap Nanggroe Aceh. Yoh goh nyang lam tanoh Acheh kana Aulia-Aulia Allah, nyang sahe naggroe Acheh milek harta Aulia-Aulia Allah (Bangsa Persia sebelum menjadi bangsa Aceh, pertama kali datang di tanoh Parsia (Iran-Irak sekarang). Sebab datangsampai membangun negeri di Pulau Ruja. Pada masa zaman Raja Darius memegang tampuk kekuasaan di Persia, pada waktu itu wilayah kekuasaan Raja Darius sangatlah luas sekali mulai dari Mesir hingga ke India sampai ke Pulau Ruja.

Pada zaman itu berbagai bangsa di negeri Persia berangkat menetap di sebelah Barat Pulau Ruja kemudian diberinama Nanggroe Aceh. Sebelum itu di tanah Aceh sudah ada wali-wali Allah, yang jaga negeri Aceh milik harta-harta Aulia Allah). Jadi, dapat dipastikan bahwa asal usul indatu orang Aceh adalah dari Parsia yang datang ke Pulau Ruja, sebuah pulau yang kemudian diberi nama Aceh. Namun yang menarik adalah jika benar pada zaman Raja Darius yang beragama Zoroasther sudah ada Wali-Wali Allah di Aceh, maka pertanyaannya adalah apa benar sudah ada agama yang menyembah Allah sebelum Masehi. Sebab ungkapan bahwa Aceh milik atau tanah para Wali juga ditemukan dalam ungkapan lagu Rafly berikut, Han geu meu kafe ureung Aceh nyang/ ’Saweub bumoe nyang tanoh Aulia/ Geutem sut nyawong peudong kheun Allah/ Kameunan reusam geutung pusaka… (Tidak akan menjadi Kafir orang Aceh itu/Sebab bumi ini adalah tanah Aulia/ Rela mengeluarkan nyawa untuk mempertahankan kalimah Allah/ Begitu adat yang diambil sebagai pusaka). Sayangnya semua sejarah itu masih berupa catatan perang. Kegemilangan Aceh sebagai salah satu kerajaan besar hanya cerita manis.

Ada yang menarik tentang Aceh, yakni simbol agama yang dikekalkan dalam suasana dayah, sebagai pusat sumber ilmu agama Islam tempoe doeloe. Ketika Aceh hendak dijajah, semua suku dan ulama di Aceh sepakat melawan penjajahan. Karena itu, konsep kebencian orang Aceh terhadap penjajahan, bukan karena kebencian etnisitas atau sejarah, tetapi karena melawan penindasan atau penjajahan merupakan jihad. Hal itu dibuktikan oleh Tgk Chik Pantee Kulu dengan karyanya kitab Hikayat Prang Sabi yaitu membakar semangat orang Aceh melawan penjajah dengan ideologi agama.
Dalam konteks etnis, orang Aceh adalah orang yang berjiwa kosmopolitan alias bisa menerima siapa saja atau suku bangsa apapun. Untuk mengelompokkan etnisitas, sistem kerajaan Aceh menyusun kependudukan berdasarkan negeri asal suku bangsa tersebut, sebagaimana dilukiskan dalam hadih maja “Sukee lhee reuthoh bak aneuk drang, Sukee ja sandang jeura haleuba, Sukee tok bate na bacut bacut, Sukee imuem peut yang gok-gok donya”. Sukee di sini dalam kata lain artinya suku sehingga hadih maja ini menggambarkan keragaman suku bangsa di dunia yang berdomisili di Aceh. Semuanya berhasil disatukan oleh sultan Alaidin Riayatsyah Al Qahhar (1537-1565) di bawah panji Islam dan terayomi di bawah payung kerajaan Aceh Darussalam.

Mengenai asal usul masyarakat Aceh, HM. Zainuddin (1961), mengatakan bahwa orang dari suku Batak/Karee membentuk kaum Lhee Reutoih. Orang asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, Keling (dagang), Melayu semenanjung, Bugis membentuk kaum Tok Batee Sultan berasal dari kaum Tok Batee. Kaum percampuran dari Hindu dan Batak Karee membentuk group baru menjadi kaum Ja Sandang. Pimpinannya diberi gelar dengan panglima kaum dengan gelar kaum imeum peut. Sedangkan orang Gayo, sebagaimana dikutip Gerini (HM. Zainuddin, 1961) menghubungkannya dengan Dagroian sesuai dengan catatan- catatan Marcopolo. Menurutnya, Dagroian berasal dari kata-kata drang – gayu, yang berarti orang Gayo. Masyarakat tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Perubahan itu bisa saja berpunca di dalam masyarakat itu sendiri atau bersumber dari luar lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Aceh mempunyai comparative advantage karena menjadi pusaran dunia, transit pertama sebelum ke bagian Nusantara.

Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa dalam sejarah kebudayaan Aceh, persoalan bersatu dan berpisah adalah hal yang sangat biasa. Artinya, mereka bisa bersatu dengan kelompok manapun,namun budaya yang sudah mengakar yang dibalut dengan kualitas tradisi Islam tidak akan pernah dapat dihentikan. Jiwa nasionalisme orang Aceh yang menjadi bagian dari Indonesia merupakan satu nafas dalam perjuangan mereka, sejauh itu tidak dikhianati. Adapun nasionalisme di Indonesia walaupun masih didominasi oleh pemahaman kebudayaan Jawa, agaknya memang telah mewariskan persoalan sejarah yang tercecer. Artinya, sejarah nasionalisme di Indonesia adalah sejarah yang dikendalikan oleh pemerintah. Sehingga dinamika kebudayaan di daerah dianggap sebagai ‘aset’ bukan pelaku utama, untuk tidak mengatakan mereka tidak memberikan arti yang signifikan. Hal ini belum lagi dimana ‘aset’ budaya Indonesia cenderung dijadikan sebagai objek untuk kepentingan sosial politik, bukan kepentingan kebudayaan bangsa Indonesia